Kamis, 16 Juni 2011

Cinta Kasih Kepada Sesama Manusia

kita bisa hidup tanpa agama,
                                    tapi kita tidak bisa bertahan lama tanpa cinta”
                                    (Dalai Lama)

Cinta kepada sesama adalah hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:

1.         Knowledge (pengenalan)
2.       Responsibilty (tanggung jawab)
3.       Care (perhatian)
4.       Respect (saling menghormati)

Cinta berada di seluruh semua kebudayaan manusia. Oleh karena perbedaan kebudayaan ini, maka pendefinisian dari cinta pun sulit ditetapkan.. Para pakar telah mendefinisikan dan memilah-milah istilah ini yang pengertiannya sangat rumit. Antara lain mereka membedakan cinta terhadap sesama manusia dan yang terkait dengannya seperti: 
1.         Cinta terhadap keluarga
2.       Cinta terhadap teman-teman, atau philia
3.       Cinta yang romantis atau juga disebut asmara
4.       Cinta yang hanya merupakan hawa nafsu atau cinta eros
5.       Cinta sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
6.       Cinta dirinya sendiri, yang disebut narsisme
7.       Cinta akan sebuah konsep tertentu
8.       Cinta akan negaranya atau patriotisme
9.       Cinta akan bangsa atau nasionalisme

Cinta antar pribadi manusia menunjuk kepada cinta antara manusia mempunyai beberapa unsur yang sering ada dalam cinta antar pribadi tersebut yaitu
·         Afeksi : menghargai orang lain
·         Ikatan : memuaskan kebutuhan emosi dasar
·         Altruisme : perhatian non-egois kepada orang lain
·         Reciprocation : cinta yang saling menguntungkan
·         Commitment : keinginan untuk mengabadikan cinta
·         Keintiman emosional : berbagia emosi dan rasa
·         Kinship : ikatan keluarga
·         Passion : nafsu seksual
·         Physical intimacy: berbagi kehidupan erat satu sama lain
·         Self-interest: cinta yang mengharapkan imbalan pribadi
·         Service: keinginan untuk membantu

Energi seksual dapat menjadi unsur paling penting dalam menentukan bentuk hubungan. Namun atraksi seksual sering menimbulkan sebuah ikatan baru, keinginan seksual dianggap tidak baik atau tidak sepantasnya dalam beberapa ikatan cinta. Dalam banyak agama dan sistem etik hal ini dianggap salah bila memiliki keinginan seksual kepada keluarga dekat, anak, atau diluar hubungan berkomitmen. Tetapi banyak cara untuk mengungkapkan rasa kasih sayang tanpa seks. Afeksi, keintiman emosi dan hobby yang sama sangat biasa dalam berteman dan saudara di seluruh manusia.

Cinta dan Kasih Dayang Merupakan Bagian Dari Hidup

Cinta adalah rasa suka atau sayang (kepada) siapa pun ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya kepada orang lain. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diatikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Jika kita dengar kata – kata cinta kasih itu maka akan teringat pada satu definisi dasar yang berhubungan dengan perasaan yang mungkin dapat mengingatkan kita pada seseorang yang memilki arti khusus dalam diri atau hidup kita. Persaan “Cinta” pasti akan datang pada diri setiap manusia ditampik atau tidak. Nurani setiap manusia pasti akan mengakui tentang perasaan ”Cinta” hanya saja mulutlah yang berkata bohong.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai. Cinta hanya datang pada mahluk Tuhan yang bernama manusia karena pada diri setiap diri manusia akan selalu diimbangi oleh akal dan nafsu.  Cinta sama sekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
1.         Cinta bersifat manusiawi
2.       Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
3.       Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Cinta juga selalu menyatakan unsur  - unsur dasar tertentu yaitu:
1.         Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
2.       Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
3.       Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
4.       Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui pribadi orang lain secara lebih dekat.
“Cinta lebih berarah ke konsep abstrak,
                                 lebih mudah dialami daripada dijelaskan”.
                                                             (Ibnul Qoyyim )
Perasaan yang berawal dari pandangan mata hingga turun kehati merupakan bagian dari hidup dan kehidupan manusia, yang biasa dapat melahirkan kreatifirtas dan cipta atau hasil karya melalui proses akhir. Cinta pada hakekatnya dapat dikatakan sebagai budaya yang menggunakan perasaan serta akal sehat. dan dari itu pula Dari sebuah cinta dapat melahirkan satu bentuk seni yang dituangkan dalam goresan kertas dan kanvas seperti seni lukis dan gambar yang tertuang dari isi hati yang dirasakan.
Cinta itu sendiri memilik unsur – unsur yang mempengaruhinya. Dengan kata lain penunjang sebagai pembuktian dari pengorbanan karena cinta identik dengan akan pengorbanan. Seperti ; Tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, pengertian saling percaya dan terbuka dan masih banyak lagi.

KASIH SAYANG

Kasih sayang merupakan perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang yang dicintai. Kasih sayang itu dapat didefinisikan seperti berikut :
1.         Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
2.       Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.
3.       Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dari cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih saying tapi hanya timbul rasa nafsu.
4.       Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dari diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
5.       Cinta Terhadap Allah yang telah menciptakannya.

KEMESRAAN

Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti perasaan simpati yang akrab sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau akrab. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
·         Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
·         Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
·         Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.

PEMUJAAN

Pemujaan berasal dari kata puja yang berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa – dewa atau berhala. Dalam perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan dan Tuhan YME. Pemujaan kepada Tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan, karena merupakan inti , nilai dan makna dari kehidupan yang sebenarnya.
Cara Pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat berbagai perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Tempat pemujaan merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan. Berbagai seni sebagai manifestasi pemujaan merupakan suatu tambahan tersendiri dalam terciptanya kehidupan yang lebih indah.

PUNGSI ISBD Pengertian, Tujuan & Fungsi ilmu sosial budaya dasar

 Ilmu budaya adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling mendasar dalam kehidupan manusia sebagai mahluk berbudaya. Dan masalah-masalah yang menyertainya, sering disebut sebagai humanities yang merupakan pengetahuan yang diharpkan dapat memberikan pengetahuan tentang konsep-konsep yang dapat di gunakan untuk masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
 Pengertian ilmu sosial budaya dasar
Sebagai integrasi ISBD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada manusia sehinnga mampu mengkaji masalah sosial dan budaya secara arif.
 ISBD sebagai kajian masalah sosial, kemanusiaan dan budaya sekaligus pula memberi dasar yang bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial yang terintregasi.
 ISBD buknlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan hanyalah suatu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai mahluk sosialyang berbudaya, dan masalah masalah yang terwujud dari padanya.
  Tujuan ilmu sosial budaya dasar

  • Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan mahluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
  • Menumbuhkan sikap kritis, peka dfan arif dalam memahami keragaman kesederajatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat
  • Memberi landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan mahluk sosial yang beradab dalam mempraktikkan pengetahuan akademik dan keahliannya 
  • Mahluk sosial yang beradab dalam mempraktekan pengetahuan akademik dan keahliannya.
 Fungsi ilmu sosial budaya dasar
Memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang di kembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kebudayaan agar dya tanggap,persepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial budaya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa kepada lingkungan lebih besar.

BAB II Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial (juga sebagai makhluk polekbudpsikol)

A. Manusia Sebagai Makhluk Individu


Dalam ilmu sosial individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisahkan lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi atau satu kesatuan. Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Karakteristik yang khas dari seseorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan (genotif) dan faktor lingkungannya (fenotif) yang saling berinteraksi terus menerus.
Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi atau tidak terpisahkan antara jiwa dan raga. Secara biologis, manusia lahir dengan kelengkapan fisik tidak berbeda dengan makhluk hewani.
Namun secara rohani ia sangat berbeda dengan makhluk hewani apapun. Dalam perkembangannya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya termasuk kecakapannya. Pertumbuhan individu dan perkembangan individu menjadi pribadi yang khas tidak terjadi dalam waktu sekejap, melainkan terentang sebagai kesinambungan perkembangan sejak masa janin, bayi, anak, remaja, dewasa, sampai tua.


B. Manusia Sebagai Makhluk Sosial


Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial/makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu :
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi dan Makhluk Psikologi

E. Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi

Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas.
Untuk memenuhi kebutuhannya manusia melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan manusia dalam memenuhi atau memuaskan kebutuhannya harus sesuai dengan kemampuannya. Kegiatan inilah yang menunjukkan kedudukan manusia sebagai makhluk ekomi (homo economicus).
Sebagai makhluk ekonomi yang bermoral, manusia berusaha memilih dan menggunakan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhannya dengan meningkatkan nilai-nilai agama dan norma-norma sosial, tidak merugikan orang lain, menggunakan sumber daya alam secara selektif serta memperhatikan kelestarian lingkungan.

F. Manusia Sebagai Makhluk Psikologi

Manusia adalah makhluk psikologi yang memiliki bawaan universal unik, dan terus dikaji oleh para ahli humaniora. Manusia adalah insan bila dilihat dari sudut pandang psikologinya adalah makhluk yang memiliki harmoni jiwa, benci, jinak, terkadang stress dan sering lupa.
Kita mungkin sering mendapati manusia dalam 2 bentuk yaitu :
1. Manusia baik
2. Manusia jahat

manusia dan keadilan

pengertai keadilan
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah dimana kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung eksterm itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang tel;ah disiapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama.
Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaanya dikendalikan oleh akal.
Berbagai Macam Keadilan
1. Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hokum menampakkan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya.
2. Keadilan Distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama.
3. Keadilan Komulatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan hukum.
A. Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakan nya sesuai dengan kenyataan yang ada, sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada.
Pada hakekatnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta takut terhadap kesalahan dan dosa. Adapun kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri kita sendiri karena kita melihat diri kita sendiri berhadapan dengan hal baik buruk.
B. Kecurangan
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.
Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya, atau orang itu memang dari hatinya sudah beniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha.

anomic community

Manusia dan hukum adalah dua entitas yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan dalam ilmu
hukum, terdapat adagium yang terkenal yang berbunyi: “Ubi societas ibi jus” (di mana ada
masyarakat di situ ada hukumnya). Artinya bahwa dalam setiap pembentukan suatu bangunan
struktur sosial yang bernama masyarakat, maka selalu akan dibutuhkan bahan yang bersifat
sebagai “semen perekat” atas berbagai komponen pembentuk dari masyarakat itu, dan yang
berfungsi sebagai “semen perekat” tersebut adalah hukum. Bagaimana hal ini terjadi?
Manusia, disamping bersifat sebagai makhluk individu, juga berhakekat dasar sebagai
makhluk sosial, mengingat manusia tidak dilahirkan dalam keadaaan yang sama (baik fisik,
psikologis, hingga lingkungan geografis, sosiologis, maupun ekonomis) sehingga dari perbedaan
itulah muncul inter dependensi yang mendorong manusia untuk berhubungan dengan
sesamanya. Berdasar dari usaha pewujudan hakekat sosialnya di atas, manusia membentuk
hubungan sosio-ekonomis di antara sesamanya, yakni hubungan di antara manusia atas
landasan motif eksistensial yaitu usaha pemenuhan kebutuhan hidupnya (baik fisik maupun
psikis). Dalam kerangka inter relasi manusia di atas motif eksistensial itulah sistem hubungan
sosial terbentuk.
Usaha perealisasian motif eksistensial dalam suatu sistem hubungan sosial bersifat
sangat kompleks akibat dari kuantitas dan heterogenitas kebutuhan di dalam kemajemukan
manusia dengan pluralitas perbedaanya itu, oleh karena itu upaya yang dilakukan dalam
kompleks inter relasi ini meniscayakan kebutuhan akan satu hal: k e t e r a t u r a n. Hanya
dengan prasyarat keteraturanlah, maka usaha perealisasian motif eksistensial dari masingmasing
individu manusia di dalam kebersamaan antar sesamanya dapat terwujud, mengingat
bagaimanapun di sisi lain manusia masih juga berhakekat sebagai makhluk individual sehingga
sebuah kepentingan pemenuhan kebutuhan hidup (motif eksistensial) seorang manusia akan
berhadapan dengan kepentingan manusia lain. Konflik kepentingan ini secara alami akan
mendorong manusia untuk saling berkompetisi dan saling mengalahkan di antara sesamanya,
kondisi ini pada ujungnya jika dilakukan secara tidak terkendali akan melahirkan kekacauan
(chaos), dan jika hal ini sudah terjadi maka justru eksistensi manusia itu sendiri yang terancam.
Untuk mewujudkan keteraturan, maka mula-mula manusia membentuk suatu struktur
tatanan (organisasi) di antara dirinya yang dikenal dengan istilah tatanan sosial (social order)
yang bernama: m a s y a r a k a t. Guna membangun dan mempertahankan tatanan sosial
masyarakat yang teratur ini, maka manusia membutuhkan pranata pengatur yang terdiri dari
dua hal: aturan (hukum) dan si pengatur(kekuasaan). Dari sinilah hukum tercipta, yakni sebagai
1 Disampaikan pada LKMM Tingkat Menengah FTK ITS, Surabaya 9 Mei 2008
2 Dosen tetap pada Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya; Pengurus Unit Konsultasi dan Bantuan Hukum
(UKBH) FH Unair Surabaya.
2
bagian pranata pengatur disamping pranata lain yaitu kekuasaan, dan sifat hubungan antara
hukum dan kekuasaan ini layaknya dua permukaan mata uang karena kedua unsur pranata
pengatur ini berhubungan secara sistemik sehingga tidak bisa dipisah-pisahkan, keberadaan
yang satu meniscayakan keberadaan yang lain. Untuk menciptakan keteraturan maka dibuatlah
hukum sebagai alat pengatur, dan agar hukum tersebut dapat memiliki kekuatan untuk
mengatur maka perlu suatu entitas lembaga kekuasaan yang dapat memaksakan keberlakuan
hukum tersebut sehingga dapat bersifat imperatif. Sebaliknya, adanya entitas kekuasaan ini
perlu diatur pula dengan hukum untuk menghindari terjadinya penindasan melalui
kesewenang-wenangan ataupun dengan penyalah gunaan wewenang. Mengenai hubungan
hukum dan kekuasaan ini, terdapat adagium yang populer: “Hukum tanpa kekuasaan hanyalah
angan-angan, dan kekuasaan tanpa hukum adalah kelaliman.”

MANUSIA DAN PERADABAN

MANUSIA DAN PERADABAN (CIVILIZATION)
TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Agar mahasiswa mampu memahami dirinya sebagai makhluk yang beradab
2. Meyakini bahwa peradaban merupakan wujud kebudayaan sebagai hasil kreatifitas manusia, sekaligus mempengarihi serta menjadi pedoman hidupnya
PERADABAN adalah kebidayaan yang telah mencapai tingkat tertentu pada suatu masyarakat, yang tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi dan spiritual
BEBERAPA ARTI PERADABAN
1. Hutington mendefinisikan peradaban sebagai the highest social gdat sopan santun pergaulan, rouping of people and the broadest of cultural identity people have short of that distinguist humans from other species
2. Damono, 2001mengatakan adab berawrti akhlak atau kesopanan dan kehalusan budi pekerti
3. Faurchid, 1980:41, menyatakan peradaban adalah perkembangan k maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, aebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungna
4. Kontjaraningrat (1990:182) menyatakan peradaban untuk menyebut bagian dan unsur kebudayaan yang halus,maju dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi dan masyarakat yang maju dan kompleks.
ARTI PERADABAN
1. Istilah peradaban dalam bahasa inggris di sebut Cilivization
2. Istila peradaban sering di pakai untuk menunjukan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan
3. Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud: unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah tinggi, sopan luhur dsb. Maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut di katakan telah memiliki peradaban yang tinggi
Maka istilah peradaban sering di pakai untuk hasil-hasil kebudayaan seprti: kesenian, ilmu pengetahuan, dan tekhnologi, adat sopan santun serta pergaulan. Selain itu juga kepandaian menulis, organisasi bernegara, serta masyarakat kota yang maju dan kompleks.
PERADABAN MEMILIKI KAITAN ERAT DENGAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan hakikatnya adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia.
1. KEMAMPUAN CIPTA (AQAL) :MANUSAI MENGHASILKAN ILMU PENGETAHUAN
2. KEMAMPUAN RASA MANUSIA MELALUI ALAT-ALAT INDERANYA MENGHASILAKN BERAGAM BARANG SENI DA BENTUK-BENTUK KESENIAN
3. KEMAMPUAN KARSA MANUSIA MENGHENDAKI KESEMPURNAAN HIDUP, KEMULIAAN DAN KEBAHAGIAAN SEHINGGA MENGHASILKAN BERBAGAI AKTIVITAS HIDUP MANUSIA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHANNYA.

Manusia dan Lingkungan

A. Pendahuluan
Secara alamiah manusia berinteraksi dengan lingkungannya, ia sebagai pelaku dan sekaligus dipengaruhi oleh lingkungan tersebut. Perlakuan manusia terhadap lingkungannya sangat menentukan keramahan lingkungan terhadap kehidupannya sendiri.
Tujuan pembelajaran yang diharapkan dari topik ini adalah agar mahasiswa memahami peranannya dalam pengembangan dan pemeliharaan lingkungan, bagaimana pengaruh lingkungan bagi diri dan masyarakatnya serta bagaimana bila manusia mengembangkan lingkungan tanpa dilandasi nilai-nilai moral, etika, dan religi.

B. Pengertian Manusia dan Lingkungan
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan-aturan Tuhan. Sedangkan lingkungan merupakan suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupan dan memilikikarakter serta fungsi yang khas.
Relasi manusia dan linmgkungan adalah hubungan yang timbal balik dan simbiotik mutualisme. Disebut sebagai timbal balik dan simbiotik mutualisme karena manusia hidup di alam lingkungan hidup juga membutuhkan manusia intuk pelestariannya. Jadi, manusia butuh alam untuk kehidupannya dan alam juga membutuhkan manusia untuk pelestariannya.
Manusia memang dijadikan oleh Allah SWT sebagai khalifah atau pengganti atau yang menggantikan. Allah SWT menjelaskan dalam surat Al-Baqarah (30), berbunyi: “wa idz qala rabbuka lil malaikati inni ja’ilun fi al ardhi khalifah”. Yang artinya : ”dan ketika Tuhanmu berkata kepada malaikat, sesungguhnya aku akan menciptakan khalifah di dunia”
Di dalam konsepsi Islam, maka terdapat dua funsi manusia di dalam kehidupannya, antara lain:
• Pertama, adalah sebagai abdun atau hamba Allah SWT
• Kedua, sebagai khalifah atau wakil Allah SWT di bumi
Di dalam fungsi pertama, maka fungsi manusia adalah untuk melakukan pengabdian dan di dalam fungsi kedua sebagai khalifah maka manusia memiliki fungsi amanah, tanggungjawab, wewenang, kebebasan menentukan pilihan dan kreativitas akal.
Jika sebagai hamba, maka yang lebih besar adalah untuk kepentingan individunya, maka sebagai khalifah maka fungsi manusia lebih banyak untuk di luar dirinya, manusia lain dan alam seluruhnya.

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP (WORLDVIEW)

Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pedoman, pegangan arahan, petunjuk,hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya
PANDANGAN HIDUP DAPAT DI KLASIFIKASIKAN BERDASARKAN ASALNYA TERDIRI DARI 3 MACAM:
• Pandangan hiodup yang berasal dari agamanya yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
• Pandangan hidup yang berupa ideologi yang di sesuakan dengan kebudayaan dan norma yang terdapatpada negara tersebut
• Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya
SUMBER PANDANGAN HIDUP:
1. Agama (islam memiliki nilai kebenarannya mutlak)
2. Nilai- niali suatu bangasa
3. Pancasila
4. Hasil renungan seseorang hingga menjadi ajaran etika untuk hidup

• PANDANGAN HIDUP MUSLIM:
 Pedoamn hidup :Al-quran (Q.S :2) dan sunah
 Dasar hidup : islam
 Tuntunan hidup
• Arahnya : VERTIKAL kerelaan ke allah (Q.S:207)
• Horizontal : kebahagiaan dunia dan akhirat (Q.S:201) dan menjadi rahmat bagi segenap alam (Q.S:21)
IDEOLOGI
Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka pandangan hidup itu disebut ideologi. Jika organisasi itu organisasi politik ideologinya disebut ideologi politik. Jika organisasi itu negara. Ideologinya di sebut negara
PANDANGAN HIDUP PADA DASARNYA MEMPUNYAI UNSUR-UNSUR:
1. Cita-cita
2. Kebijakan
3. Usaha
4. Keyakinan/ kepercayaan

Prasangka

Prasangka artinya sikap sosial adalah kecenderungan untuk berespons baik secara positif ataupun negatif terhadap orang, objek, atau situasi. Kecenderungan berespon meliputi perasaan atau pandangannya yang tidak sama dengan tingkah laku.
Sikap seseorang bisa diketahui setelah bertingkah laku dalam sikap terkandung penilaian emosional berupa: suka, tidak suka, senang, sedih, benci, dsb
KOMPONEN SIKAP
1. Kognitif artinya memiliki pengetahuan mengenai objwk sikapnya terlepas pengetahuan itu benar atau salah
2. Afektif artinya dalam bersikap akan selalu mempunyai evaluasi emosional (setuju tidak setuju) mengenai objek
3. Konatif artinya kecenderungan bertingkah laku bertemu dengan objek sikapnya mulai dari bentuk yang positif sampai tondakan yang negatif
SEBAB-SEBAB TERJADINYA PRASANGKA
Sebab-sebab terjadinya prasangka ada 5 pendekatan;
1. Pendekatan historis yaitu pendekatan ini didasarkan atas teori pertentangan kelas yaitu menyalahkan kelas rendah yang interior . sementara mereka yang tergolong dalam kelas atas m,empunyai alasan (justification) untuk berprasangka terhadap kelas rendah. Contoh: kulit putoih terhadap negro. Latar belakang sejarah bahwa kulit putih sebagai tuan dan negro sebagai budak.
2. Pendekatan sosio kultural dan situasional yaitu pendekatan ini di tekankan pada kondisi saat ini sebagai penyebab timbulnya prasangka yang dapat di bagi dalam:
a. Mobilitas sosial artinya kelompok orang yang mengalami penurunan status (mobilitas sosial ke bawah) akan selalu mencari alasan mengenai nasib buruknya (kambinghitam) tidak mencari penyebab yang sesungguhnya
b. Konflik antar kelompok yaitu prasangka merupakan realitas dari dua kelompok yang bersaing tidak selalu di sebabkann oleh kondisi ekonomi
c. Stigma perkantoran yaitu bahw ketidaksamaan atau ketidakpastian di kota di sebabkan oleh noda yang di lakukan oleh kelompok tertentu
d. Sosialisasi yaitu prasangka dalam hal ini muncul sebagai hasil dari proses pendidikan orang tua atau masyarakat sekitar melalui proses sosialisasi mulai kecil hingga dewasa
3. Pendekatan kepribadia di sebut teori frustasi agregasi kepribadian sebagai penyebab prasangka frustasi merupakan kondisi yang cukup untuk timbulnya tingkah laku agresif. Misalnya dalam keseharian kita oleh atasan (status yang lebih tinggi) yang mungkin untuk mengadakan perlawana apalagi dengan tingkah laku agresif. Hal ini sering menimbulkan tingkah pengalihan (displacement) dari rasa kesalnya ke satu sasaran yang mempunyai nilai yang sama tapi ada juga yang tidak demikian tentang tipe kepribadian (authorian personality)
4. Pendekatan fenomenologis yaitu di tekankan bagaimana individu memandang atau mempersepsikan lingkungannya sehinggan persepsilah yang menyebabkan prasangka.
5. Pendekatan naive yaitu prasangka menyiroti objek prasangak a dan tidak menyoroti individu yang berpasangka. Contohnya sifat-sifat orang kuliyt putih menurut orang negro atau sifat-sifat orang negro menurut orang kulit putih.
MENGURANGI PRASANGKA
1. Perbaikan kondisi sosial ekonomi
2. Melalui pendidikan (perluasan kesempatan belajar)
3. Mengadakan kontak di antara dua kelompok yang berprasangka (terbuka dan sikap lapang)
4. Permainan peran (playing role) di sini orang yang berprasangka di suruh menjadi korban prasangka (akan merasakan, mengalami, dan menghayati akhirnya tidak akn berprasangka dan diskriminatif)
PRASANGKA DAN INTEGRASI MASYARAKAT
Integrasi masyarakat dapat di artikan adanya kerja sama dari seluruh anggota masyarakat mulai dari individu, keluarga, lembaga dan masyarakat secara keseluruhan sehingga menghasilkan persenyawaan-persenyawaan yang sama di junjung tinggi. Dalam hal ini terjadi akomodasi, asimilasi dan berkurangnya prasangka-prasangka di antara anggota masyarakat secara keseluruhan. Integrasi masyarakat akan terwujud mengendalikan prasangka yang ada di masyarakat sehingga tidak terjadi konflik, dominasi, tidak banyak sistem yang tidak saling melemgkapi dan tumbuh integrasi masyarakat mejemuk di lakukan denag mengatasi atau mengurangi prasangka
PENYEBAB HEDONIS
Bagaimana adil terhadap diri sendiri: perlakuan diri kita adil (kebutuhan jasmani, dan rohani bersih dari penyakit hati ; sombong, bangga diri, ingin di puji dengki ). Jaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat maka hidup kita akn tentram
“Hai orang-orang beriman, jadilah kamu orang yanmg benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi (menegakkan keadilan) karena allah, walaupun terhadap diri sendiri” (Q.S Annisa :135)

MANUSIA DAN PENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau bathin, atau lahir bathin. Penderitaan termasuk realitas dunia atau manusia. Intensitas penderitaan bertingkay-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan.
Suatu peritiwa yang dianggap seseorang merupakan penderitaan belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energy untuk bangkit bagi seseorang., atau sebagai langkah awal untuk mencapai kebahagiaan dan kenikmatan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah menjadi resiko hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan kesedihan atau penderitaan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkanNya.
Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepadaNya dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan tuhan lebih besar dari dirinya, akan membuat manusia merasakan dirinya kecil dan menerima takdir. Dalam kepasrahan demikianlah akan diperoleh sesuatu kedamaian dalam hatinya, sehingga secara berangsur akan berkurang penderitaan yang dialaminya, untuk akhirnya masih dapat bersyukur bahwa tuhan tidak memberikaan cobaan yang lebih berat dari apa yang di alaminya.

PENDERITAAN MANUSIA DAPAT DIPERINCI SEBAGAI BERIKUT:
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan seama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan atau azab tuhan:
Penderitaan manusia dapat juga terjadi karena akibat penyakit atau siksaan/azab tuhan. Namun kesabaran, ketawakalan, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus semacam ini yang dialami oleh manusia. Beberapa kasus penderitaan dapat diiungkapkan seperti Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi dengan sabar ia menerima cobaan ini. Bertahun-tahun ia menderita penyakit kulit.

PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif atau sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini di ungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna” ,”nasi sudah menjadibubur”. Kelanjutan dari sikap negative ini akan timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif atau sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu hanyalah bagian dari kehidupan.

Hasil atau Produk Kebudayaan Manusia

• Setiap masyarakat atau bangsa dimanapun selalu berkebudayaan, tetepi tidak semuanya telah memiliki peradaban
• Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu yang telah mencapai kemjuan tertentu yang di cirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, tekhnologi yang telah maju
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat di pengaruhi oleh:
• Kemajuan teknologi
• Ilmu pengetahuan
• Tingkat pendidikan
Kemampuan teknologi menjadikan bangsa itudi anggap lebih maju dari bangsa-bangsa lain pada zamannya. Kemajuan teknologi bisa di lihat dari infrastrukturbangunan, sarana yang di buat, lembaga yang di bentuk dll.
• Peradaban di tentukan pula oleh tingkat pendidikan salah satu ciri yang penting dalam definisi peradaban adalah berbudaya (cultured)
• Orang yang cultured adalah juga yang lettered artinya melek huruf
• Orang yang cultured adalah yang mampu menghayati dan memahami hasil kebudayaan adihulung yang hanya bisa didapatkan dengan pendidikan yang tarafnya tinggi
• Bangsa yang beradab adalah bangsa yang terdidik
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERADAB DAN MASYARAKAT ADAB
Manusia adalah makhluk yang beradab sebab di anugerahi harkat, martabat, serta potensi kemanusiaan yang tinggi. Dalam perkembangannya bisa jatuh dalam perilaku kebiadaban karena tidak mampu menyeimbangkan atau mengendalikan cipta, rasa, dan karsa yang dimilikinya. Manusia tersebut telah melanggar hakikat kemanusiaannya.
WUJUD PERADABAN MORAL:
1. Nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya denga kesusilaan
2. Norma: aturan, ukuran, atau pedoman yang di pergunakan dalam menentukan sesuatu benar atau salah, baik atau buruk.
3. Etika: nilai-nilai dan n orma moral tentang apa yang baik dan buruk yang menjadio pegangan dalam mengatur tinhkah laku manusia. Bisa juga di artikan sebagai etiket, sopan santun
4. Estetika: berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan, mencakup kesatuan (unity), keselarasan (balance), dan kebalikan (contras)
PERADABAN
Lahir sebagai respon (tanggapan) manusia dengan segenap daya upaya dan akalnya menghadapi, menaklukan, mengelola alam sebagai tantangan (challange) guna mencakupi kebutuhan melestarikan kelamgsungan hidupnya. Penerapan teknologi itu bertujuan untuk memudahkan kerja manusia agar meningkatkan efisiensi dan produktifitas.
GELOMBANG PERUBAHAN PERADABAN UMAT MANUSIA
Mengalami 3 gelombang :
• Gelombang I peradaban teknologi pertanian berlangsung mulai 800SM-1500M
• Gelombang II, peradaban teknologi industri berlangsung mulai 1500M-1970M
• Gelombang III, peradaban informasi berlangsung mulai 1970M-sekarang
GELOMBANG I (the first wape) revolusi hijau
Dalam gelombang ini manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian. Manusia cenderung bertampat tinggal di suatu tempat yang kemudian menumbuhkan desa
GELOMBANG II REVOLUSI INDUTRI (1700-1970)
1712: penemuan mesin uap di temukan mesin-mesin bergerak cepat dan ban berjalan. Mesin-mesin dapt mendengar dan melihat setajam pancaindra. Lahir macam-macam mesin baru dan akhirnya di koordinir dengan rapi menjadi pabrik. Penggunaan mesin industri telah memajukan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa eropa
GELOMBANG III REVOLUSI INFORMASI
Gelombang III terjadi dengan kemajuan teknologi dalam bidang:
a. Komunikasi dan data prosessing
b. Penerbangan dan angakasa luar
c. Energi alternatif dan energi yang dapat di perbaharui
d. Terjadinya urbanisasi yang disebabkan oleh kemajuan teknologi komunikasi dan transfortasi

Ilmu Budaya

Ilmu budaya adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling mendasar dalam kehidupan manusia sebagai makhluk berbudaya (homohumanus) dan masalah-masalah yang menyertainya, sering disebut sebagai humanities yang merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang konsep-konsep yang dapat digunakan untuk masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Dalam UU NO.20 TAHUN 2003 berbunyi bahwa fungsi dari pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan dari Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjai warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara demolratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, menjunjung tinggi HAM, nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajuan bangsa sebagai suatu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multi makna, suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat dengn memberi keteladanan, membangun kemauan, mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
Untuk mengantisipasi dampak negatif kemajuan iptek dan lajunya arus globalisasi yang cepat, perlu menyadari untuk segera membekali peserta didik dengan kemampuan dasar diantaranya nilai-nilai kemandirian. Dalam laporan lima puluh tahunan dari Nation Society for the study of education tahun 1958, program study general education di Amerika, dilatarbelakangi oleh empat hal, yaitu:
1. Sebagai reaksi masyarakat terhadap spesialisasi keilmuan yang berlebihan, dimana para spesialis telah mendewakan hasil-hasil temuannya yang menakjubkan, sementara mereka lupa pada nilai-nilai esensial kemanusiaannya.
2. Sebagai reaksi terhadap kepincangan penguasaan minat-minata khusus dengan perolehan peradaban yang lebih luas.
3. Sebagai reaksi terhadap pengkotak-kotakan kurikulum dan pecahnya pengalaman belajar siswa.
4. Sebagai reaksi terhadap formalism dalam pendidikan liberal

Restu fauziah 1c Matematika

Informatika

• Kemajuan teknologi komputer dan informasi , faktanya juga membuat dunia kejahatan makin canggih.
• Kemajuan teknologi komputer dan informasi ini, juga memungkinkan seseorang bisa dirusak kehidupan pribadinya dengan cara menyebarluaskan informasi yang tidak benar dan gambar yang direkayasa menggunakan komputer dan disebarkan melalui internet.
• Facebook

Persenjataan

• Persenjataan yang canggih juga memiliki dampak negatif. Akibat yang ditimbulkan senjata modern dan canggih, bisa lebih menimbulkan kerusakan dan kerugianyang lebih besar atau korban yang jauh lebih banyak jumlahnya ketimbang senjata konvensional, juga karena dengan itu korban yang dibunuh dapat lebih banyak daripada perang tradisional.
Senjata modern dan canggih juga bisa membuat beberapa negara merasa sangat kuat dan ingin menguasai atau memaksakan kehendak pada negara lain. Senjata modern dengan efek penghancur yang dahsyat, seperti senjata dengan uranium dan nuklir, bisa memicu persaingan dan pada tingkat tertentu juga bisa menyulut pecahnya perang.
Biologi
• Teknologi rekayasa di bidang teknologi juga mengalami kemajuan pesat. Dengan teknologi ini, kalangan ahli biologi kini mampu mengembangkan apa yang disebut sebagai cloning yang bisa diterapkan pada tumuhan, hewan, dan sangat mungkin juga pada manusia. Dengan rekayasa cloning ini, para ahli memang dapat menciptakan makhluk baru tanpa melalui pembiakan sebagaimana lazimnya.
• Dampak terburuk yang bisa erjadi bila praktek cloning manusia itu dibiarkan adalah kemungkinan hilangnya kesadaran bahwa mereka adalah makhluk ciptaan Tuhan. Kenyataan bahwa mereka bisa menciptakan segalanya dengan cloning, bisa jadi justru akan membuat mereka melupakan sang Pencipta sendiri.

Lingkungan Hidup
• Kerusakan lingkungan akibat pembangunan industri masih terus terjadi. Sistem pengelolaan limbah industri yang tidak ditata secara tepat dan baik, menyebabkan lingkungan bukan hanya kotor, tapi juga tercemar. Asap dari industri dan juga transportasi juga menyebabkan polusi udara yang mengakibatkan terjadinya penipisan lapisan ozon dan terjadinya pemanasan global.
• Pengambilan sumber alam secara besar-besaran menggunakan perangkat berteknologi canggih, melahirkan ancaman tidak tersedianya sumber alam bagi generasi mendatang. Penebangan hutan secara besar-besaran yang dilakukan tanpa memperhitungkan akibatnya, menyebabkan terjadinya penggundulan hutan yang juga mendorong makin meningkatnya suhu udara di muka bumi ini. Pembangunan reactor nuklir di tempat yang tidak tepat dan tidak secara teliti direncanakan telah ikut merusak lingkungan dan mengancam kelangsungan hidup banyak orang.

Medis

• Kemajuan teknologi kedokteran sangat pesat,banyak peralatan medis yang mutakhir ditemukan. Kecuali dampak yang positif, sudah tampak bahwa peralatan yang modern itu juga membawa dampak negatif. Beberapa rumah sakit yang mempunyai peralatan itu, sering secara mudah menganjurkan pasien, termasuk yang secara ekonomi tak mampu, untuk menjalani diagnosa dengan alat itu meski sebenarnya tidak perlu. Akibatnya mereka harus membayar, mahal. Bahkan ada beberapa dokter “memaksakan” tindakan operasi dengan menggunakan peralatan yang canggih, hanya demi mengembalikan investasi pengembalian peralatan tersebut. Jadi tindakan yang dilakukan terhadap pasien, tidak lagi didasarkan pada pertimbangan untuk membantu pasien, tapi justru pada alatnya.


H. Pengaruh Perkembangan IPTEK terhadap Pola Kemasyarakatan Alienasi
• Aliensi (keterasingan manusia) adalah suatu kondisi psikologis seorang individu yang dinafasi oleh kesadaran semu (tentang misteri keabadian termasuk Tuhan), keberadaan, dan dirinya sendiri sebagai individu serta komunitas
• Perkembangan IPTEK yang semakin pesat dan cenderung meniru budaya barat bisa jadi menciptakan sebuah alienasi budaya. Orang erasa asing dengan budayanya sendiri. Kaum muda tidak lagi at home dengan kebudayaan yang telah membentuk identitas sosialnya
• Kemajuan memungkinkan banyaknya pilihan (multiple options) dan membuka kesempatan tumbuhnya materialisme dan rasionalisme dengan luar biasa. Tuntutan hidup begitu tinggi. Kemakmuran yang dicapai tidak terkendali, gaya hidup menjadi konsumtif dan hedonistik. Manusia pribadi yang menjadi begitu sibuk untuk mempersiapkan hidup menyuburkan sosok individualistik. Kaya dan sukses dari segi materi jadi satu-satunya tujuan hidup. Persaingan demikian ketat, sehingga pnghargaan manusia terhadap waktu mencapai titik tertinggi dibandingkan masa sebelumnya. Yang tersisa hanya wajah kehidupan tidak manusiawi dimana bahaya masa depan ialah manusia menjadi robot karena terjadi alienasi diri.
• Perkembangan teknologi yang melanda hidup manusia harus dikuasai pemanfaatannya. Jangan sampai perkembangan media menjadikan manusia sebagai objek, menyeret dan memaksanya pada model kehidupan yang menyimpang